Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memberikan keterangan saat hendak menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/9/2025). ANTARA/Andi Firdaus
Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan santunan untuk korban terdampak unjuk rasa yang berujung ricuh di berbagai daerah mulai disalurkan dengan alokasi dana bantuan sosial dari APBN melalui Kementerian Sosial.
Saifullah, atau Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengatakan santunan untuk korban meninggal dunia diberikan kepada ahli waris sebesar Rp15 juta, sedangkan untuk korban luka sebesar Rp5 juta per orang.
"Langsung diserahkan kalau yang wafat kepada ahli waris. Kalau luka berat kepada yang bersangkutan. Mulai kemarin sudah (disalurkan), tapi nanti ini akan kita teruskan ke (korban) yang di Makassar dan Yogyakarta, beberapa titik lah. Insya Allah akan kita salurkan," kata Gus Ipul saat hendak menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Gus Ipul mengatakan bahwa bantuan untuk para korban tidak hanya berupa santunan, tetapi juga rehabilitasi sosial dan pemberdayaan.
Sejauh ini, berdasarkan catatan sementara Kementerian Sosial, jumlah korban meninggal dunia akibat unjuk rasa pada pekan lalu mencapai 22 korban, terdiri dari 7 korban meninggal dunia, 9 korban luka berat dari masyarakat, serta 6 anggota Polri yang masih dirawat di RS Polri.
"Ini data yang baru saya terima tadi. Tentu kita tidak bisa membedakan yang masyarakat, mana yang petugas. Dua-duanya adalah korban," katanya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Mensos menyalurkan langsung santunan kepada keluarga korban unjuk rasa yang merupakan seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang meninggal akibat dilindas kendaraan taktis Polri pada Kamis (28/8) lalu.
Bantuan yang diberikan Kemensos kepada keluarga almarhum Affan Kurniawan yakni uang sebesar Rp15 juta dan satu paket sembako.
Mensos memberikan santunan secara langsung kepada orang tua almarhum Affan sekaligus berdialog apakah dari keluarga korban ada yang ingin membuka usaha.
"Kami tadi sempat berdialog dengan orang tuanya tentang usaha-usaha yang ingin dirintis jika mungkin mereka ingin memiliki usaha mandiri. Nah, di dalam Kemensos ada program pemberdayaan yang mungkin nanti bisa kita diskusikan lebih lanjut. Tadi disampaikan, beliau memang punya minat untuk ikut program pemberdayaan," ujar dia.
Baca juga: KPAI sebut ada 20 anak korban kerusuhan demo masih dirawat
Baca juga: Menteri HAM terjunkan tim untuk fokus pada pemulihan korban demo
Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Andi FirdausEditor: Budi Suyanto Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.